ARISAN!!!!!!

Sekarang yang Nesia harapkan adalah bisa membunuh Andorra saat itu juga.

"AYO NETHER! SOSOR NESIA!" Dukung Norway dari belakang

Netherelands yang terkejut karena tiba-tiba mendapati tubuh Nesia yang limbung. Mata peraknya menatap mata (entah saya nggak tahu apa warnanya, putih kali ya? *ditusukbambu*) cukup lama. Dan Hening.

"Ah..." Kata Netherelands kemudian. "Kamu... bau jengkol..." tambahnya

"Of course, lebih baik gue bau jengkol daripada dicium elo." kata Nesia singkat.

'Sialan! Kak Nanas gimenong?! aye mau ngambil gambarnya!' batin Silvana.

"Yah, kagak jadi ciuman..." Norway kecewa, dia langsung nepuk pundak SIlvana, "Ga jadi tuh.."

"Kok 'yah' sih? Harusnya kan bersyukur gue sama si Keren~Kepala Duren~ini gak jadi kisu!"

"yaaaahh,gak jadi dapet duit deh..." sahut Silvana yanglangsung membereskan kameranya.
"Tapi... foto saat kalian pelukan sudah ada di tanganku ya~" tambahnya.

"Oh no.." Nesia memukul-mukul tembok rumahnya karena syok. Sepertinya Andorra akan membalaskan dendam Norway?

"Sabar ya MaNes..." Ucap Norway

"Tenang kak Nesia... foto ini akan ku hapustapi ada syaratnya~" sahut Silvana.

"Mau foto yang lebih?" tanya Netherelands santai. Ia tidak peduli pada Nesia yang sudah banjir keringat dingin.

Dan..

Satu kecupan mesra mendarat tepat di pipi Nesia.

"Karena mulutnya bau jengkol, jadi di pipi aja ya?" kata Netherlands kemudian. Lalu ia berjalan mendekati Andorra dan berbisik, "Hasilnya bagi dua, lho." Katanya dengan nada matre.

"MATI KAU NETHERLANDS!" Nesia sudah benar-benar marah dan mengambil keris nogososro kesayangannya. "KURANG AJAR SEKALI ANDA! BIAR SINAR URANIUM DARI NOGOSOSRO INI AKAN MENGHUKUMMU DAN WAJAHMU!!!"

"Ha. Hahaha. Ha." Tawa Netherelands garing. Ia bersiap untuk mengambil langkah seribu dan menghilang dari tempat ini secepatnya.

"Dadah Mas Nether" Ucap Norway sambil melambaikan tangan

Nesia tak segampang itu diperdaya. Dia segera mencegat Netherlands dan tak memperdulikan pintu rumahnya yang terbuka.

"Tadi lumayan~" sahut Silvana.

Lalu ia menghampiri Nethre dan Nesia.
"Kakak-kakak kurang mesra tadi~" katanya dengan senyum innosent.

"Kali ini aku setuju denganmu Silvana" Ucap Norway

"Mau yang hot? Cium tuh aspal di jalan," kata Nesia yang mencari kesempatan melayangkan Nogososro pusakanya.

"Idih kak Nanas jahat... Kak Nethre yanghot dong sama kak Nanas~ Nanti hasilnya 50: 50 kan~ biasanya sehari bisa di atas 100 juta euro~" kata Silvana.

"Kalian itu demi kepuasan sendiri, kan capek gue yang jadi korban..." kata Nesia menghela nafas. "Kalo gue dapet 95% dari semuanya, gue mau ngapain aja."

Singapore cengok, kenapa suasananya menjadi kayak gini?

"Apa aku banyak ketinggalan sesuatu, Kak Nesia?"

"Apa?! 95%?! Kak Nanas gila ya?!" sahut Silvana.

Ia berfikir lagi. Dan kemudian mendapat ide.

"Kalo aku dan kak Nethre dapet 25 % dan kak Nanas dapet 50% bagaimana? Karena kondisi kenegaraan kak Nanas lagi krisis,25%-nya dari 50% itu di sumbangkan untuk negara...kan jadi adil. Aku dan kak Nethre negara yang berkecukupan..." jelas Silvana yang panjang lebar.

"Agar dapat menghindari korupsi, 25% itu akan langsung ku berikan ke orangyang ngurusin keuangan negara... Jadi mengerti?" lanjutnya.

"Maunya 95% selain itu gue gak mau ngapa-ngapain."

'Buset! Nih anak matre-nya sama kayak gue tapi kalo minta caranya salah... pantes aja kagak di kasih sama kak Nethre...' batin Silvana.