[OPEN] Lunch with Panda, aru~

Time : 20 Mei, 13:00
Place : China
Notes : Ciki memasak makanan China spesial dan mengundang teman-temannya untuk makan siang bersama.

Hari itu kira-kira pukul 10 pagi, tampak seorang wanita dengan rambut merah muda sedang melamun di dapurnya. Kedua alis saling bertautan dan bibir wanita itu mengerucut.

"Aiyaaa~ hari ini mau masak apa ya, aru?" gumam Ciki--si wanita rambut merah muda--seorang diri. Lalu ia membolak-balik sebuah buku resep yang ada di tangannya.

Matanya berbinar senang ketika melihat sebuah menu masakan pada halaman buku itu. "Ah! Aku tahu, bagaimana kalau aku memasak ini saja? Lalu undang teman-teman, aru~" katanya bersemangat.

Lalu, Ciki mulai sibuk mempersiapkan alat-alat masak beserta bumbu-bumbunya. Ia memotong wortel dan sayur-sayur yang lain, lalu memasukkan mereka dalam sebuah panci yang besar.

Sambil menunggu masakan matang, Ciki menelepon teman-temannya.

'KRIING KRIIING KRIIING'

Telepon di rumah personifikasi negara Skotlandia berbunyi dengan keras. Membuat tuan rumah yang sedang asyik membaca buku porno berjengit.

Ia mendengus sebelum kemudian bangkit dari tempatnya duduk, berjalan ke meja telepon. Menguap sebentar, lalu berbicara, "Halo?"

------

*ikuuutan RP XD

Seorang wanita yang tengah asyik berkutat dengan laptop kesayangannya mengerang kesal ketika konsentrasinya terpecah akibat suara telpon yang suaranya membuat telinga berdengung.

Dengan langkah kesal, dihampirinya telpon itu dan diangkatnya dengan kasar, "Halo, siapa ini? Bisakah tida menelponku di saat aku sedang sibuk memainkan game?"

.

.

-ikutan rp juga XD-

Ciki menggeleng-gelengkan keplanya. Hhh selalu saja seperti ini. Apakah mereka tidak punya ketertarikan selain pada dunianya sendiri, aru?keluhnya dalam hati.

Ia lalu menarik napas panjang, senyuman lebar terkembang pada bibirnya. "Ayaaa~!Aku mengundang kalian semua untuk datang ke rumahku,aru~ Kita makan siang bersama-sama!" kata Ciki lalu kembali menyeringai lebar, "Yang tidak datang... waspada dengan vital region kalian masing-masing, aru... apapun alasannya. Kolkolkol~" tambahnya yang sudah beraura Russia.

Ciki menutup teleponnya.

Wanita itu(yang bernama Lily) langsung mendengus kesal sambil menutup telponnya. "Itu tadi ajakan.. Atau ancaman?" gumamnya pelan. Dia kembali duduk dan menatap laptopnya, hanya menatapnya.

"Apa sebaiknya aku datang saja ya? Aku.. Merasa kalau aku akan terancam kalau tidak datang. Haah, merepotkan saja." gumamnya lagi. Akhirnya dengan malas-malasan dia me-shutdown laptopnya dan berjalan ke kamar mandi untuk segera bersiap-siap.

Setelah menutup teleponnya, Ciki kembali tersenyum, kali ini tanpa aura hitam milik Russia yang menjalar-jalar. Ciki berjalan ke arah dapur; asyik memasak lagi.

Ia bersenandung riang sebelum kemudian teringat akan sesuatu. Wajahnya menjadi horor. "AAAAA! AKU LUPA BELI TOMAT, ARU~!" teriaknya histeris.

Lalu, dengan bernafsu, ia tekan tombol-tombol di telepon, kembali menelepon personifikasi negara lain untuk membawakan--tomat.

---------
apa banget deh ini gaje --a

Ketika Lily hendak mengambil handuk untuk mandi, telpon di kamar Indonesia atau biasa dipanggil Nesia berdering. Lagi-lagi dia harus mendengus kesal. Dia pun segera berteriak kencang sekuat yang ia mampu, "KAK NESIAAAAA! ADA TELPON NOH!"

Namun tidak ada respon. Mungkin molor lagi, dasar tua!, batin Lily kesal. Dia pun melangkahkan kakinya dan berjalan menuju telpon yang sedari tadi terus merengek minta diangkat.

Diangkatnya gagang telpon itu dan seraya berkata, "Halo? Kak Nesia sedang gak ada. Tinggalkan pesan setelah nada alay berikut. PePoPPP."

Nue baru saja ingin melangkah ke kamarnya, kembali berkutat dengan buku-buku porno miliknya. Niatan itu terhenti ketika telpon rumah kembali berbunyi.

Dengan malas tingkat kuadrat, ia mengangkat benda nista itu. "HALO?" jawabnya agak nggak nyantai.

"SIAPA SAJA BELIKAN AKU TOMAT, ARU!!" teriak orang dari seberang sana.

Dan..
PRAAK! Nue menutup telpon itu dengan sangat tidak elitnya. Beberapa detik kemudian hanya sumpah serapah yang terdengar dari dalam rumah personifikasi negara Skotlandia itu.

---
perasaan dari tadi telpon melulu. Kapan makan siangnya? =A=

Hongkong yang sedang nonton video R18 di kamarnya mendengar teriakan China yang lebay itu. Dia mencoba mengintip, kakaknya itu sedang sibuk bolak-balik ke tempat telepon sambil mebuka buku kuning keramat. Bibirnya komat-kamit enggak jelas sambil meletakkan gagang telepin ke bibirnya. Hongkong pun menarik kesimpulan, China, kakaknya itu, sedang melakukan ritual sesat.


"AAAAA! AKU LUPA BELI TOMAT, ARU~! SIAPA SAJA BELIKAN AKU TOMAT, ARU!!"

"Kakak butuh tomat? Aku beliin di warungnya Mbok Ijem ya?" tawar Hongkong dengan nada nggak jelas. Keliatan banget ada maunya. Gue butuh Negarakertagama, game R18 yang baru itu!

Suara telepon berdering di kediaman kakek Roma. Tapi beliau tidak bergeming dari tempatnya. Beliau justru asyik membacakan sebuah buku cerita untuk cucu-cucunya tercinta.

KRIIINGpadasuatuhariKRIIINGadaseekordombayangKRIIINGditangkapolehserigala—

—KRIINGtakadasatupunKRIIINGyangmaumenolongnyakare—

—naKRIIINGdiasukabohongKRIIIINGmbeeeeeeeKKKKRIIIIING!!

(—bisa dikatakan kalau pendengaran kakek Roma cukup terganggu juga—)

(Silakan tinggalkan pesan setelah nada—

Hongkong kesal, kakaknya itu nggak menjawab apa-apa. "Yaudah, aku beliin sekarang! Tapi ntar kasih gue VN Gakuen Heaven yang R18!!" katanya, terus ngeloyor ke warung Mbok Ijem di pojok Shanghai kacang, saingannya Dua Kelinci.

"Mboook~~ Beli tomat!" teriak Hongkong kayak anak alay. Tak ada jawaban. Hanya ada suara radio tetangga yang melantunkan lagu Balonku Seorang Kapiten Anak Gembala yang disetel pake volume max yang bisa bikin orang menderita penyakit Budegius Telingakus stadium 4.

"Aaarggh! Si Mbok kagak ada lagi! Cari yang lain aja deh!" Namun setelah berjam-jam Hongkong mengitari seluruh China, Hongkong, dan sekitarnya, tak ada satupun penjual tomat. Kayaknya tomat lagi langka di seantero Asia Timur.

Dengan terpaksa Hongkong memencet nomor telepon teman-temannya di Asia Tenggara. "Halo, Hongkong mau impor tomat 10 kilo dengan setengah harga dibayar ngutang pake daun, boleh gak?"

Di saat Singapore hendak mengambil handuk dan gayung untuk konser dadakan mandi, kembali terdengar suara panggilan dari telpon rumahnya. Terpaksalah Singapore berhenti melakukan aktivitas bejat mandinya dan segera berlari menghampiri telpon yang berdering seperti kicauan janda burung milik gayus

"Halo?"

"Halo, Hongkong mau impor tomat 10 kilo dengan setengah harga dibayar ngutang pake daun, boleh gak?"

"...Hongkong itu siapa ya?"

Scotland duduk manis di sebuah sofa. Dia asik menghisap puntung rokok yang baru saja ia temukan di bawah meja belajar.

Hening.

Mulai mengetuk-ngetukan jari ke meja. Tuk. Tuk. Tuk.

Hampa.

Mulai bersiul-siul, ngegoda cicak di dinding.

Sepi (bosanbosanbosan).

Mulai frustasi dan galau, 'Hee? Gue kok nggak ditelepon-telepon lagi, sih!?'

(benar-benar seperti oom-oom kesepian..)

Singapore yang suntuk gak bisa jadi suster keramas mandi akhirnya mengambil i-phonenya dan segera memberi sms kepada siapa saja yang ada di kontaknya.

Mama, Papa, dan Ponari. Aku lagi di kantor polisi. Kirimi pulsa 50 ribu ke nomer ini. Jangan telpon balik. Ini nomer polisi yang galak dan mukanya mirip Gayus

Singapore pun menyeringai dengan sangat tidak elitnya.

Scotland merogoh sesuatu yang tersimpan di celananya. Yang beberapa saat tadi sempat bergetar hebat. Handphone.

Di sana ada satu kotak masuk. Tanpa babibu lagi, ia segera membuka pesan dari nomor tak di kenal.


Mama, Papa, dan Ponari. Aku lagi di kantor polisi. Kirimi pulsa 50 ribu ke nomer ini. Jangan telpon balik. Ini nomer polisi yang galak dan mukanya mirip Gayus

"......"

Scotland terdiam dengan wajah luar binasa shock. Keringat mengucur dari pelipis dan alisnya yang tebal saling bertautan.

GLEK! Suara ludah tertelan.

Sudut-sudut bibirnya berkedut.

Perasaan dia kan belum kawin? Atau--

Ini adalah hasil hubungan terlarang dia dengan England!?

Mari kita tinggalkan Scotland yang sedang frustasi itu.

Singapore terkikik-kikik setelah mengirim sms nista itu. Tapi tiba-tiba dia tertegun.

"Kenapa gak ada yang balas ya? Apa gaya smsku ini.. Udah biasa?" gumamnya tidak kepada siapa-siapa.

Lalu Singapore pun kembali mengirimi sms kepada semua kontak yang ada di handphonenya.

Aku tahu semua rahasiamu! Temui aku di jalan gendheng kabupaten meneketehe kampung tidaknyata dan bawa uang tunai sebesar 500 perak juta. Dan jangan lapor polisi.

Khu khu khu ~ Tawa licik dari Singapore pun kembali bergema dengan sangat kencang.

"...Hongkong itu siapa ya?"

Hongkong langsung bengong kayak yang abis liat Ponari goyang dangdut ala Mpok Nori bareng gajah bengkak pake daster. Masa nih cewek gak kenal gue? Gue kan cowok tergunting tergantung terganteng di seluruh dunia! (#seluruh dunia muntah berjamaah

Belum sempet dia ngomong apa-apa, lawan bicaranya udah mutusin kontak. "Aseeem!!" umpat Hongkong. "Oh mau beli, mas?" tanya penjual buah asem yang lagi pacaran sama tukang becak. "Murah lo, mas, cuma 50.000 tiga biji. Jadi dibeli, mas? Loh, mas, mas?"

"AAAARRRRGGGHHH!!!"

Dengan sebal Hongkong akhirnya nongkrong di warung Bu Syifa (halah) bareng preman pasar dan Bang Toyib yang lagi nyamar. "Bila kamu~ di sisiku~ hati rasaaa syahdu~" Nada sms masuk di hape butut punya Hongkong berbunyi dengan tidak elitnya (#dihajarRomaIrama)

"Mama, Papa, dan Ponari. Aku lagi di kantor polisi. Kirimi pulsa 50 ribu ke nomer ini. Jangan telpon balik. Ini nomer polisi yang galak dan mukanya mirip Gayus"

Buset! Nis sms penipuan kagak elit banget! Ketahuan banget abalnya! Sekalian aja sms penipuan menang undian 100 milyar plus mobil Avanza dari Gayus Tambunan sama Melinda Dee! Ah, males juga nanggepinnya, mendingan makan es cendol rasa barbekyu asam pedas manis pahit aja. Hongkong menambahkan sesendok aspal di gelas cendolnya, tidak menghiraukan sms kurang kerjaan itu.

Belum lama berselang, hapenya bunyi lagi. Sms lagi! Dari nomer yang sama!

"Aku tahu semua rahasiamu! Temui aku di jalan gendheng kabupaten meneketehe kampung tidaknyata dan bawa uang tunai sebesar 500 perak juta. Dan jangan lapor polisi."

Buset! Nih penipu abal via sms yang super kurang kerjaan mulai lagi! Gak ada kerjaan apa? Nyukur kumisnya Hitler sama Jojon gitu kek! Kagak tau gue lagi ngambek ya? Hongkong kembali menyeruput cendolnya yang sudah dinistai dengan aspal rasa jeruk asem itu.

Gue bales aja kali ya? Hongkong merogoh hape pemberian Syifa sang pacar abal dan jari-jarinya langsung merapeh dan menggerepe tombol-tombol hape itu.

"Sejak kapan kau tahu rahasiaku yang pernah rate M-an sama sekretaris pribadi Gayus Tambunan? Jangan-jangan kau orang yang sering menstalk-ku? Kau fansku? Atau penguntit? Atau jangan-jangan kau anak dari Bang Toyib dan kekasih gelapnya yaitu Pasha Ungu?"